softfruittraffic

Earn from surfing 1000 sites daily $0,50. Now we have dynamic surf ratio, progressive ratio has defined that when you reach page 500, you have surf ratio 1:1, for free members.

you will receive cash for active surfing at the rate of $0.30 for 1000 sites viewed

EasyHits4U is a popular traffic exchange program with over 1.000,000 members. This site is a 1:1 traffic exchange system.

Boost Your Biz to New Heights

Elevated Traffic is your "One Stop Shop" with a 3-way advertising combination that will far exceed your expectations.

Splash-Wave- Manual Traffic Exchange

Splash-Wave- Manual Traffic Exchange A JAC Traffic Product. Featuring: VTG Game Zubee Coins AdOne-Ten Stickers Great Advertising - Great Rewards!

Here's what you're missing:

* Up to 100% Commissions for Upgraded Members! * Exclusive Promo-Codes to Top Exchanges for CEO Members! * Unlock the Briefcase and Win 1000 Credits! * Surf 50 pages to Enter the Daily Drawing for $0.50 and 100 Credits! * Weekly Surf and Referral Contests with Cash Prizes!

Friday, November 13, 2009

THE PEOPLE POWER AKHIRNYA DISETUJUI...MARI TURUN KE JALAN



Salam,..

Kutipan Yahoo.com :

http://id.news.yahoo.com/dtik/20091113/tpl-syafii-maarif-setuju-people-power-as-b28636a.html


Reaksi masyarakat terus bermunculan menanggapi persoalan yang menimpa Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif setuju jika muncul people power asal berlangsung damai.

"Asal dijalankan dengan damai, why not," kata Syafii singkat di Gedung PP Muhammadiyah, Jl Menteng Raya, Jakarta, Jumat (13/11/2009) malam.

Syafii meminta agar setiap gerakan dapat diorganisir sedemikian rupa. Ia berharap, dengan cara seperti itu, resiko terjadinya konflik dapat diminimalkan.

"Sah saja selama tidak merusak, jangan merusak. Sebab kalau nanti merusak, rusaklah negeri ini," pintanya.

Syafii juga berpesan agar tuntutan yang ingin disampaikan lebih realistis. Menurutnya, persoalan ini tidak bisa hanya diselesaikan hanya dengan mundurnya Kapolri dan Jaksa Agung.

"Tidak sesederhana itu," tandasnya.

MAHALNYA SEBUAH KEJUJURAN DI MATA RAKYAT KECIL




"Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. "
-- Anonim

HAMDAN adalah sebuah anomali. Dia pergi ke kantor hanya dengan
mengendarai sepeda motor yang sudah butut. Helmnya pun bau apak.
Jaketnya kumal. Padahal Hamdan merupakan orang penting di sebuah
perusahaan. Dialah yang menjadi pengatur keluar masuknya barang yang
menjadi komoditas perusahaannya. Hamdan berkali-kali mengatakan
dirinya hanya berusaha keras menjalankan pekerjaan dengan baik.
Sehari-hari dia mencatat dengan penuh ketelitian, agar jangan sampai
satu barang pun lenyap ataupun nyelonong ke tempat lain.

Ketelitian menjadi panglima. Kejujuran menjadi napas dalam hidupnya.
Berkali-kali dia berperang dengan sikapnya itu. Tatkala keluarganya
membutuhkan uang berlebih untuk sebuah keperluan, dia hanya
mengandalkan tabungannya yang tak seberapa. Begitu selalu. Hamdan
pun dicap sebagai orang aneh.

Hingga pada suatu saat ketika Hamdan telah pensiun, mantan koleganya
menghubunginya meminta bertemu. Ternyata koleganya memintanya
mengelola pendistribusian barang-barang di perusahaannya. Tentu
dengan gaji dan fasilitas yang menggiurkan, yang tidak didapatkan
oleh Hamdan di perusahaan sebelumnya. Sang kolega pun berbaik hati
dengan menawarkan kerjasama kepada Hamdan bila berminat, untuk
menaruh saham di perusahaan tersebut. Hamdan tak membuang kesempatan
emas ini. Jadi Hamdan tidak hanya mengelola, tapi juga diberi
kesempatan memiliki perusahaan yang ditanganinya sekarang.

Rupanya, inilah buah kejujuran yang dimiliki Hamdan. Sang kolega
mempercayai penuh kejujuran yang dimiliki Hamdan, ditambah dengan
kecakapannya mengelola pendistribusian barang.

Kejujuran, dan juga kisah Hamdan sendiri, memang menjadi sesuatu
yang aneh dan langka. Tak usah mencari jauh-jauh contohnya. Bacalah
koran, tonton tivi, atau dengarlah radio. Setiap hari kita jumpai
kasus korupsi, perampokan, penipuan, pencurian, tindak kekerasan,
perselingkuhan, atau kasus kriminal lainnya. Kesemuanya bermuara
pada satu hal, bahwa komitmen mengenai kejujuran tidak terpenuhi.

Jujur tak hanya diartikan secara harfiah sebagai 'berkata benar,
mengakui atau memberikan suatu informasi yang sesuai dengan
kenyataan dan kebenaran'. Tapi juga dalam pengertian yang lebih
luas, tidak berbohong, tidak menipu, tidak mencuri, tidak korupsi,
tidak berbuat tindak kekerasan, tidak melakukan selingkuh, dan
sejumlah `tidak' lainnya, merupakan bentuk lain dari sebuah
kejujuran.

Oleh karena itu kejujuran membutuhkan komitmen untuk pemenuhan
kejujurannya. Dalam jenis pekerjaan apapun, nilai sebuah kejujuran
tak bisa ditawar-tawar lagi. Anda harus memegang teguh pada komitmen
dimanapun Anda berada dan bekerja. Tidak boleh berbohong. Tidak
boleh menipu. Tidak boleh merekayasa. Bagaimana Anda mau dikatakan
jujur, jika hendak menjadi caleg saja harus menyogok. Bagaimana Anda
mau dikatakan jujur, jika Anda membohongi publik dengan aksi
menggoreng saham, yang nilai sahamnya memang tidak sebanding dengan
nilai buku perusahaan.

Lantas, bagaimana agar nilai-nilai kejujuran dapat terus berkembang?
Kejujuran sesungguhnya dapat ditularkan. Sama seperti virus, ia
dapat menyebar dengan cepat. Suri tauladan yang baik selalu berawal
dari atas. Dalam psikologi, dikenal prinsip modelling. Artinya murid
akan dengan mudah meniru perilaku tertentu melalui proses peniruan
terhadap model. Siapa saja dapat bertindak sebagai model. Pemimpin,
orangtua, guru, orang-orang yang mempunyai banyak penggagum, ataupun
orang-orang yang mempunyai pengikut. Jadi, bila pemimpinnya tidak
jujur, sulit mengharapkan rakyatnya juga berlaku jujur. Jika seorang
pejabat korupsi, jangan salahkan kalau bawahannya ikut-ikutan
korupsi. Dan, jangan juga salahkan sang anak yang malas belajar
karena asik menonton televisi, sementara sang anak melihat ibunya
asik menonton sinetron.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa kejujuran sulit diterapkan dalam
dunia bisnis dan politik. Pertimbangan moral dikesampingkan dan
lebih mengedepankan nafsu untuk mencari untung atau kekuasaan
semata. Benarkah demikian? Sebaliknya. Padahal, kejujuran akan
membawa pada kelanggengan. Kepercayaan, lebih-lebih dalam dunia
bisnis, membutuhkan prasyarat bernama karakter. Karakter dibangun
dari dua hal utama; kejujuran dan tanggung jawab. Kejujuran
berbicara tentang moralitas dan etika. Sedangkan tanggung jawab
berhubungan dengan kompetensi. Di negeri ini, banyak pebisnis yang
sukses dan politisi yang dikenang hingga kini karena kejujuran yang
dianutnya selama ini. Nilai-nilai yang mereka anut untuk: tidak
ngembat sana-sini, tidak ngemplang, tidak sikut kanan-kiri, tidak
merekayasa nilai proyek, tidak mengulur-ulur penjualan saham, atau
tidak ngadalin mitra kerjanya.

Oleh karena itu kejujuran membutuhkan pengorbanan untuk menunda
kesenangan. Meniti dan mencapai hasil sesuai dengan usaha tanpa
harus memark-up atau menipu. Apa enaknya, bila kesuksesan diraih
dengan begitu cepat, tetapi dengan mengorbankan nilai-nilai
kejujuran. Hidup tak tentram, tidurpun tak nyenyak.

Kejujuran memerlukan kesadaran untuk paham akan batas kelemahan diri
sendiri dan tidak sungkan untuk mengaku salah. Dan juga sebaliknya,
bersedia memaafkan kelemahan orang lain. Kejujuran juga berarti
sadar bila tidak mampu dalam mengerjakan sesuatu. Jika kemampuan
Anda mengangkat beban hanya lima kilo, jangan memaksakan Anda
mengangkat hingga mencapai sepuluh kilo. Jika harga saham
sesungguhnya hanya seribu perak, jangan dipaksakan dijual lima ribu
perak.

Kejujuran merupakan salah satu kunci untuk mengatasi masalah hidup
berbangsa dan bermasyarakat di negeri ini. Seperti pepatah lama
Belanda yang mengatakan, eerlijk duurt 't langst, jujur itu
langgeng. Percayalah. (030908)

Salam
Yudistira Ardy Rukka & Agus sangpanglima email/facebook: alexatea.akon@gmail.com

Sulitkah menghargai orang lain ??




Salam,..

Suatu Hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang wanita non Muslim. Ketika itu Rasulullah bersama beberapa orang sahabat. Wanita itu membawa beberapa biji buah limau sebagai hadiah untuk Rasulullah. Cantik sungguh buahnya. Siapa terlihat pasti terliur. Rasulullah menerimanya dengan senyuman gembira.Hadiah itu dimakan oleh Rasulullah Rasulullah SAW sebuah demi sebuah dengan senyuman.

Biasanya Rasulullah SAW akan makan bersama para sahabat, namun kali ini tidak. Tidak sebuah pun limau itu diberikan kepada mereka. Rasulullah SAW terus makan. Setiap kali mengunyah dengan senyuman, hinggalah habis semua limau itu. Kemudian wanita itu meminta diri untuk pulang, diiringi ucapan terima kasih dari Rasulullah. Sahabat-sahabat agak heran dengan sikap Rasulullah SAW itu. Lalu mereka bertanya.

Dengan senyuman Rasulullah menjelaskan ‘Tahukah kamu, sebenarnya buah limau itu terlalu masam semasa saya merasainya kali pertama. Kiranya kalian turut makan bersama, saya bimbang Ada di antara kalian akan mengenyitkan Mata atau memarahi wanita tersebut. Saya bimbang hatinya akan tersinggung. Sebab itu saya habiskan semuanya’.Begitulah akhlak Rasullullah SAW.

Rasulullah Muhammad SAW tidak akan memperkecil-kecilkan pemberian seseorang biarpun benda yang tidak baik, Dan dari orang yang berbeda agama pula.

==========

Apa yang Rasulullah Muhammad SAW contohkan sangat berbeda jauh dengan kondisi manusia saat ini, betapa banyak orang yang tidak menghargai orang lain, apakah orang lain itu pemimpinnya ataupun tetangganya, betapa banyak anak yang tidak menghargai orang tuanya.

Saya pernah berdiskusi dengan seorang sahabat yang selalu saja menilai orang lain menurut perasaanya saja, dan cenderung kepada “negatif thinking”, padahal saya selalu bicara sopan dan tidak emosi, beliau malah menilai ucapan saya sebagai penghinaan terhadapanya.

Ada pula seorang anak yang selalu menilai orang tuanya mengekang dirinya dengan segala aturan, padahal apa yang dilakukan orang tuanya adalah demi kebaikan anak-anaknya. Dan jangan heran, jika saat ini banyak berita di media massa yang menyebabkan orang tua “tersiksa” oleh ulah anak-anaknya.

Saat kita sebagai karyawan atau pegawai, pernahkah kita “tidak menghargai” hasil kerja Office Boy di kantor kita? Majikan tidak lagi menghargai hasil kerja pembantunya.

Rasa menghargai antar manusia saat ini sudah hampir di ambang kritis, padahal Imam Syafi’i mengingatkan :

Imam Syafi’i berkata :

“Barangsiapa menghargai orang-orang, maka orang-orangpun akan menghargainya, dan barangsiapa meremehkan orang, maka dia tidak akan dihargai”

Penghargaan terhadap orang lain tidak selamanya materi atau harta, dapat juga berupa senyuman yang ikhlas, kesiapan untuk mendengarkan saat yang lain berbicara dan segera merespon jika di minta.

Jika kita simak ucapan Imam Syafi’i kita dihadapkan kepada pilihan, jika kita ingin dihargai, maka kita harus menghargai terlebih dahulu dan jika kita diremehkan orang lain, bisa jadi karena kita pernah meremehkan orang lain juga, sebenarnya hal ini semua kembali kepada kita.

Sebagai penutup, coba kita renungkan ungkapan Sahabat Rasulullah Muhammad SAW, Kkhulafaur Rasyidin keempat, Ali Bin Abi Thalib :

“selemah- lemah manusia ialah org yg tidak boleh mencari sahabat Dan orang yg lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yang telah dicari dan berburuk sangka pula kepadanya”.

Moga Allah SWT memberi kita kekuatan untuk dapat menghargai siapapun dan di manapun dengan ikhlas dan penuh niat untuk ibadah kepada Allah SWT dan menjadikan setiap upaya menghargai orang lain itu bernilai ibadah di hadapan Allah SWT dan menjadi tabungan kebaikan di hari akhir kelak.

Salam
Agus sangpanglima /Agusyaskum@asia.com

Powered by Blogger.